Daftar isi
Hallo Sharers, Kali ini sharingilmu.com akan men-share artikel yang tentunya bisa bermanfaat bagi Sharers dan pembaca lainnya. Artikel ini berjudul “Pengertian, Manfaat, serta Cara Membuat Kerangka Berpikir Kualitatif”. Supaya Sharers paham tentang penjelasannya yuk langsung simak dari awal sampai akhir postingan ini.
Setelah melihat postingan Admin yang sebelumnya tentang cara menulis proposal kualitatif, kita tahu bahwa pola berpikir yang digunakan dalam penelitian kualitatif adalah pola berpikir induktif. Pola berpikir induktif berarti proses menarik kesimpulan dari khusus ke umum.
Kerangka berpikir pada umumnya diletakkan pada BAB 2, tetapi ada juga perguruan tinggi yang mengkhususkan kerangka berpikir pada BAB 3. Jadi, silahkan sesuaikan dengan panduan kampus Sharers masing-masing.
Pengertian Kerangka Berpikir
kerangka berpikir merupakan garis besar yang digunakan untuk berpikir dalam rangka pengambilan keputusan menggunakan variabel-variabel yang dipilih. Berpikir merupakan proses menggunakan akal budi.
Jadi, kerangka berpikir itu adalah menjelaskan hubungan-hubungan antar variabel yang digunakan dalam proses penelitian serta memuat fakta dan kajian-kajian pustaka yang digunakan di dalam penelitian untuk menjelaskan variabel penelitian.
Manfaat Kerangka Berpikir
Manfaat atau kegunaan dari kerangka berpikir yaitu membantu peneliti untuk memahami hubungan-hubungan antar variabel (bisa dalam bentuk bagan-bagan/diagram). Maka, dalam penulisannya bukan hanya menampilkan deskripsi-deskripsi tetapi harus diimbangi dengan sebuah model yang menggambarkan hubungan antar variabel.
Cara Memaparkan Kerangka Berpikir
Di dalam kerangka berpikir kualitatif yang perlu Sharers lakukan adalah menjelaskan terlebih dahulu secara deskriptif hubungan-hubungan antar variabel lalu tunjukkan diagramnya atau modelnya supaya lebih jelas. Contoh: “Hubungan antara pengalaman beragama dengan kesadaran beragama dengan karakter jujur”.
Dari judul tersebut kita mengetahui bahwa:
- X1 nya yaitu pengalaman beragama,
- X2 nya kesadaran beragama,
- dan Y nya karakter jujur.
Langkah-langkahnya yaitu:
Tahap pertama. Buatlah deskripsi tersebut secara induktif, dimulai dari pengalaman beragama menuju kesadaran beragama lalu disambungkan dengan karakter jujur.
Tahap ke-dua. Buatlah kerangkanya (Sharers bisa menuliskan 1 lembar secara deskriptif seperti apa itu pengalaman beragama, apa pengaruhnya dengan kesadaran beragama, apa hubungannya dengan karakter jujur, dll) lalu buatlah kerangka berpikirnya.
Untuk cara membuat kerangkanya yaitu:
- Pada X1 (pengalaman beragama). Sharers bisa buat menjadi 3 komponen tempat yaitu di rumah, di sekolah, dan di lingkungan masyarakat.
- Kemudian hubungkan dengan X2 (kesadaran beragama) sebagai variabel antara. Sharers bisa buat bagian kesadaran beragama menjadi 2 bagian yaitu dalam proses pembelajaran agama ada yang hanya ikut-ikutan saja dan ada yang bersungguh-sungguh dalam proses pembelajaran agama.
- Nah, pada X1 melalui X2 berpengaruh terhadap pembentukkan karakter jujur. Jadi, dari banyak karakter bisa dipilih satu saja yaitu karakter jujur (di rumah, sekolah, dan masyarakat).
Kesimpulan
Dari pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan urutan pengembangannya yaitu:
- Menggunakan pola pikir induktif berdasarkan fakta dan fenomena.
- Memberikan penjelasan-penjelasannya secara deskriptif.
- Biasanya penjelasan secara deskriptif tidak akan tergambar secara mudah (penggambaran hubungan variabel). Maka di halaman berikutnya Sharers bisa buat satu model atau bagan yang menjelaskan hubungan-hubungan antar variabel.
- Pada penelitian kualitatif penulisan lambang matematika tidak seperti kuantitatif. Sharers tidak harus menuliskan X11, X12, X13, X14, dst. seperti kuantitatif. Tetapi Sharers bisa menuliskan simpel seperti X1, X2, X3, dst. jika tidak mencukupi bisa ditulis A, B, C, dst.
Terimakasih Sharers yang sudah membaca artikel ini dari awal sampai akhir. Semoga Sharers atau pembaca mendapatkan pemahaman tentang apa yang dicari Sharers semua.