Daftar isi
Hallo Sharers, Kali ini sharingilmu.com, akan men-share artikel yang tentunya bisa bermanfaat bagi Sharers dan pembaca lainnya. Artikel ini berjudul “Membuat daftar pustaka yang disukai oleh Dosen Pembimbing”. Supaya Sharers paham tentang penjelasannya yuk langsung simak dari awal sampai akhir postingan ini.
Admin akan membahas pengalaman maupun ilmu yang admin dapat dari berbagai sumber mengenai daftar pustaka yang baik itu seperti apa. Awalnya admin tidak terlalu memperhatikan pembuatan daftar pustaka terutama saat membuat sebuah makalah, karena admin hanya main copas saja hehee.
Semakin kesini admin heran karena banyak sekali pelatihan tentang membuat daftar pustaka. Mulai dari menggunakan Zotero, Mendeley, dan lain-lain. Admin berfikir apakah sesulit itu membuat sebuah daftar pustaka? Lalu fungsinya apasih daftar pustaka dalam kaya tulis ilmiah? Dan bagaimana membuat daftar pustaka yang baik dan sesuai kaidah? Karena itu, Yuk langsung kita bahas berikut ini supaya Sharers bisa membuat atau belajar membuat daftar pustaka yang baik.
Apa itu Daftar Pustaka?
![]() |
gambar: daftar pustaka |
Daftar pustaka adalah sumber referensi yang kita gunakan untuk menyusun sebuah karya ilmiah. Daftar pustaka sendiri biasanya terletak dibagian akhir sebuah karya ilmiah dan berbeda dengan catatan kaki. Ibaratnya kalau kita mengutarakan argumen atau ngomong. Semakin dilandaskan atau didasarkan pada sesuatu referensi maka akan semakin kuat argumen kita. Jadi tidak asal berbicara namun ada sumbernya darimana.
Nah, ternyata daftar pustaka sangatlah penting karena banyak sekali manfaat dan tujuannya dalam sebuah karya ilmiah antara lain:
1. Menghindari Plagiarisme
Tentunya jika kita menuliskan sumber referensi yang digunakan dalam menyusun karya ilmiah
yang kita buat. Kita menjelaskan bahwa pernyataan-pernyataan dalam karya ilmiah tersebut memanglah bersumber dan bukan hasil dari plagiasi ya Sharers.
2. Memperkuat Tulisan
Seperti yang telah admin singgung di atas bahwa karya ilmiah akan dianggap berbobot atau kuat
dalam segi argumennya apabila setiap yang ditulis didasarkan pada pendapat ahlindan bukan dari diri pribadi. Hal tersebut dapat terlihat pada penulisan daftar pustaka yang jelas.
3. Penghargaan bagi Pengarang
Ibaratnya kita mempunyai sebuah karya ilmiah dari sebuah riset atau yang lainnya. Eeh tau-tau ada argumen kita dalam karya orang lain yang penulisannya lebih akhir dan kata-kata dalam karya tersebut adalah pendapat kita namun tidak tertulis dalam karya ilmiah tersebut. Apalagi ditambah karya orang lain tersebut hasil njiplak dari karya kita yang melakukan riset hingga
menghabiskan banyak modal. Tapi malah lebih populer dari karya hasil njiplak yang diperoleh tanpa modal dan usaha. Tentunya kita juga akan menjadi malas untuk meneliti dan menulis karya ilmiah lagi, toh nanti juga dijiplak lagi.
4. Membantu Pembaca
Setelah jurnal atau karya ilmiah yang Sharers buat dibaca oleh seseorang, dan seseorang
tersebut berminat untuk melanjutkan penelitian seperti punya Sharers. Maka, seorang peneliti memerlukan sumber untuk dijadikan referensi tentang penelitian tersebut. Salah satunya seorang peneliti akan melihat sumber dari daftar pustaka yang Sharers buat.
Semakin lengkap dan akurat referensi yang Sharers buat, maka peneliti akan menyukai karya ilmiah atau jurnal tersebut. Karena tidak ada keraguan sama sekali dari karya ilmiah tersebut yang dibuktikan dengan daftar pustaka yang lengkap dan akurat.
Nah, selain manfaat dan tujuan dari pembuatan daftar pustaka seperti yang telah dibahas, lebih dari itu masih banyak lagi manfaat dan tujuan lainnya yang tidak admin tulis disini.
Setelah kita membahas tentang tujuan pembuatan daftar pustaka. Yuk Sharers harus paham mengenai daftar pustaka yang baik dan disukai oleh Dosen Pembimbing, sehingga karya ilmiah Sharers cepat mendapatkan ACC dari dosen pembimbing Sharers.
Berikut ciri-cirinya:
- Carilah sumber yang relevan dengan topik pembahasan yang Sharers buat, jangan melenceng dari topik pembahasan. Ini merupakan tips secara umum, sebagian besar peneliti telah paham. Namun, sedikit untuk orang yang awam mungkin belum mengetahuinya.
- Pastikan referensi yang Sharers ambil merupakan permasalahan terbaru dan belum pernah ada sebelumnya atau ada unsur kebaruan. Dan pastikan mengambil referensi 5 (lima) tahun terakhir, jangan mengambil referensi yang sudah lama. Kalau admin sendiri biasanya mengambil referensi maksimal 3 (tiga) tahun terakhir, kalaupun ada yang 5 (lima) tahun terakhir seumpama sekarang 2023 admin ambil referensi dijurnal 2018 palingan cuman 1-3 referensi. Ini merupakan persyaratan umum, dan banyak dikenal oleh seorang peneliti atau penulis jurnal.
- Patuhi aturan penulisan atau format penulisan yang diberikan oleh dosen pembimbing,
biasanya menggunakan format style APA (American Psycological Association), MLA (Modern Language Association), atau Chicago Style ini juga merupakan persyaratan
umum yang harus Sharers perhatikan.
- Buatlah sumber referensi paling banyak dari jurnal atau riset, misalnya sumber referensi 80% dari jurnal dan sisanya 20% bisa ambil dari buku, internet, prosiding, disertasi, dan lain-lain. Kalau bisa Sharers mencari referensi dai jurnal Internasional, tapi jika itu memberatkan
penelitian Sharers lebih baik gak usah. Namun perlu diperhatikan, ini bukanlah persyaratan mutlak, jadi sebaiknya Sharers membaca aturan penulisan yang diberikan setiap kampus.
- Berikan paling sedikit 20 referensi pada daftar pustaka karya ilmiah yang Sharers buat, semakin banyak semakin bagus. Ini merupakan persyaratan rahasia ya Sharers 😊, cuman sebagian orang yang mengetahui persyaratan ini. Kalaupun Sharers cuman melampirkan 15 referensi pada daftar pustaka yang Sharers buat, itupun tidak menjadi masalah. Namun semakin banyak referensi yang akurat, maka karya ilmiah yang Sharers buat semakin disukai oleh dosen pembimbing. Kalau dosen pembimbing menyukai karya ilmiah Sharers auto ACC dan diterbitkan. Tips ini sering admin lakukan, disamping untuk memperkuat karya ilmiah yang admin buat, di sisi lain kalau admin ngelihat daftar pustaka yang sedikit kayaknya kurang estetik aja.
- Disusun secara Alfabetis, ini bukan termasuk tips ya Sharers. Cenderung lebih ke syarat. Sengaja saya masukan di sini karena seringkali para peneliti/penulis lupa dalam syarat yang satu ini.
Mungkin hanya 6 tips itu dulu ya Sharers untuk pembahasan kali ini. Oh ya ada sedikit informasi penting, tapi gak terlalu penting sih😁, gini Sharers pada umumnya daftar pustaka dibuat menjorok ya untuk barisnya setelah baris pertama.
![]() |
gambar: daftar pustaka |
Nah caranya itu, apabila membuat daftar pustaka secara manual yaitu diurutkan dulu secara alfabetis seperti tips ke-enam. Untuk mengurutkan caranya ada koq di word, setelah diurutkan silahkan blok semua daftar pustaka terus klik (ctrl + t), dan selesai.
Mungkin pembahasan kali ini sampai di sini, ikuti blog sharingilmu.com supaya Sharers tidak ketinggalan informasi terbarunya.
Terimakasih bagi pembaca yang sudah membaca artikel ini dari awal sampai akhir, semoga Sharers atau pembaca mendapatkan pemahaman tentang apa yang dicari Sharers semua, dan artikel ini dapat menjadikan ilmu yang bermanfaat terhadap pembaca yang lain. Jika Sharers ingin mengsharing ilmu atau pengalamannya bisa komen di postingan artikel ini ya, jika menarik akan admin publish ke postingan selanjutnya. Terima Kasih!